Samsat Tanjab Barat Kejar Wajib Pajak
kerinciilok.com - Rabu, 04 Desember 2013
KUALA TUNGKAL - Pajak kendaraan bermotor (PKB) di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat tahun ini cukup tinggi. Dari target Rp 8,3 miliyar di 2013,
hingga November kemarin saja khusus untuk pemasukan dari sektor PKB
sudah mencapai 96 persen.
Sementara untuk pajak air permukaan sudah melampaui target, tercatat
hingga November 100,3 persen dari target. Sehingga jika digabung PKB dan
pajak air keseluruhan mencapai 97 persen target.
Guna mencapai target tersebut, menurut Kepala UPTD Samsat Tanjab
Barat Dahlan, berbagai upaya dilakukan, diantaranya sejak Februari
hingga Mei ia memfokuskan pembayaran pajak di wilayah Tungkal Ulu,
Merlung, dan Tebing Tinggi.
Hal itu sengaja dilakukan, karena selama ini kendaraan bermotor yang
ada di wilayah-wilayah tersebut, terutama milik karyawan perusahaan tak
tergarap dalam pembayaran pajak.
Dengan cara baru, pihaknya memasuki kawasan perusahaan untuk
menghimbau kepada seluruh pekerja di sana yang pajak kendaraannya sudah
jatuh tempo agar membayar. "Mereka kita arahkan untuk membayar di
Merlung," katanya kepada Tribun kemarin.
Dan jika keberatan untuk datang ke Merlung guna membayar pajak,
Dahlan mengatakan pihaknya menggunakan sistem jemput bola dengan
mengirimkan mobil Samsat ke pelosok-pelosok wilayah Ulu.
"Itulah usaha kami untuk menggali potensi pajak di Tanjab Barat.
Sebenarnya masyarakat inikan mau bayar pajak, tapi mereka segan ke
kantor, jadi kita yang jemput," jelasnya.
Ia pun menerangkan, bahwa sebenarnya bukan masyarakat tidak taat
pajak, namun mereka tak ingin kehilangan waktu guna mengurus proses
pembayaran pajak di kantor. Karena itu dengan sistem jemput bola menjadi
sangat efektif.
Dengan upaya yang dilakukan, kemungkinan untuk tahun ini pemasukan
dari sektor PKB dan pajak air akan over target, karena masih ada waktu
satu bulan tersisa di 2013.
Jika dibanding tahun lalu, capaian target pajak tahun ini memang
relatif lebih tinggi, karena di 2012 Samsat hanya mampu mencapai 98
persen. Angka 98 persen itupun hanya dengan target Rp 7,8 miliyar.
"Kalau target 2012 itu, sudah terlampau sejak awal Oktober lalu,"
tuturnya.
Sumber : Tribun Jambi