Gara-Gara Curang, 140 Sekolah Terancam Tak Bisa Ikut SNMPTN
kerinciilok.com - Rabu, 11 Desember 2013
![]() |
Republika/Prayogi
|
Bandung: SEBANYAK 140 sekolah terancam keikutsertaannya pada program
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013/2014 karena
terindikasi melakukan kecurangan input data pusat data siswa dan
sekolah (PDSS).
"Saat ini panitia SNMPTN sedang melakukan
verifikasi data kalau terbukti melakukan kecurangan sekolah yang
bersangkutan tidak bisa mendaftarkan siswa siswinya pada tahun depan,"
kata mantan Ketua Panitia SNMPTN Akhmaloka pada acara peluncuran SNMPTN
2014 yang dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh di
Bandung, Rabu (11/12) malam.
Akhmaloka yang juga Rektor ITB
didampingi Ketua SNMPTN 2014 Gandjar Kurnia lebih lanjut mengatakan,
tahun lalu panitia menemukan data siswa dari 20 sekolah yang terindikasi
melakukan kecurangan.
"Setelah dilakukan verifikasi maka
terbukti dari 20 sekolah itu sebanyak 13 sekolah melakukan kecurangan
sehingga siswa yang sudah lolos bisa dinyatakan gugur," katanya dalam
acara yang dihadiri para rektor, dan perwakilan dari perguruan tinggi
negeri peserta SNMPTN.
Lebih lanjut Akhmaloka mengatakan, salah
satu bukti kecurangan yang ditemui yakni angka pada rapor asli dengan
data yang dimasukkan ke PDSS berbeda.
"Anak yang sudah terlanjur
diterima dinyatakan gagal, tetapi bentuk indikasi kecurangan tidak
selalu berujung pada dikeluarkan mahasiswa tetapi sering hanya ditemukan
kesalahan kecil," katanya.
Sebelumnya Mendikbud Mohammad Nuh
dalam sambutan pada acara peluncuran SNMPTN 2014 mengatakan, program ini
memberikan kesempatan akses masuk PTN secara sama kepada seluruh warga
negara.
"Kami ingin memberi kesempatan yang sama kaya atau miskin
jangan ada hambatan terutama barier pembiayaannya. Karena itu,
pemerintah menanggung semua pembiayaan yang terkait masuk jalur SMPTN,"
katanya.
Demikian juga hambatan dari sisi kewilayahan, untuk
SNMPTN kerja sama dengan PT Telkom dan PT Pos Indonesia dalam
menyediakan akses Internet tak terbatas untuk memudahkan komunikasi.
"PT
Pos mampu menjangkau hingga ke tingkat kecamatan sehingga bagi siswa
yang tinggal di pelosok bisa tetap berpeluang mendapat kesempatan
mengikuti seleksi masuk PTN tanpa biaya," katanya.
Sementara
itu, Ketua Panitia SNMPTN 2014 Ganjar Kurnia mengatakan, tahun 2013
SNMPTN jumlah pendaftar yang diterima mencapai 140 ribu orang dengan
jumlah PTN peserta 61 PTN.
"Tahun 2014 peserta yang diterima
diperkirakan bertambah menjadi 150 ribu orang dengan jumlah PTN yang
berpartisipasi 63 PTN karena masuknya UIN Palembang dan UIN Walisongo,"
tambahnya