Pedagang Keripik Asal Kerinci Tergantung
kerinciilok.com - Rabu, 06 November 2013
BATAM- Whisky Algoro (22) pedagang keripik keliling di Pasar Aviari, Batu Aji, Batam, ditemukan tewas tergantung di pohon akasia. Tepatnya di simpang lampu merah Pasar Aviari, Rabu (6/11/2013) pagi.
Jasad Whisky ditemukan pertama kali oleh Antoni, loper koran. Antoni menyebutkan, saat menjajakan koran yang dipegangnya keliling Pasar Aviari, matanya memandang sosok pria tergantung di pohon akasia.
Dia pun langsung memanggil warga sekitar untuk melihat jelas sosok pria itu. Sebagian warga pun langsung melaporkan kejadian ini kepada Polsek Batu Aji.
"Saya kaget, setelah melihat pria tergantung di pohon ternyata pedagang keripik keliling di Pasar Aviari. Meski kenal, saya tak pernah ngobrol hanya menyapa saja," ujar Antoni kepada Tribun Batam sambil membawa koran, Rabu (6/11/2013).
Dengan ditemukan jasad pria yang tergantung di pohon itu membuat warga Batu Aji, yang mau pergi kerja dan ke Pasar Aviari mendadak heboh.
Jasad pria yang tergantung di pohon dekat drainase di belakang baliho dengan tangan kirinya masuk kantong celana, menjadi tontonan warga.
Bahkan saat dilakukan evakuasi oleh tim identifikasi Polresta Barelang, warga makin ramai dan berusaha untuk melihat dari dekat. Dari jasad pria itu, ditemukan KTP dalam saku celana atas nama Whisky Algoro kelahiran Lempur Tengah, Kerinci, Jambi, 7 Juli 1991.
Pria ini memiliki ciri-ciri tinggi kurang lebih 160 centimeter, rambut pendek lurus, kulit sawo matang, dengan mengenakan baju kaos warna putih coklat, dan celana panjang training warna hitam biru.
Selain itu polisi juga menemukan gunting, tali, sandal dan sebuah tas berisi pakian yang diduga milik korban. Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti apa motif pria itu mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri.
Kapolsek Batuaji, Kompol Ardiyanto melalui kanit reskrim Iptu Andi menyebutkan, setelah menerima laporan dari warga, dirinya bersama beberapa anggota Polsek Batuaji dan tim identifikasi langsung melakukan evakuasi. Pria itu, tewas gantung diri dengan menggunakan tali nilon warna coklat kurang lebih 2 meter.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan mencari saksi-saksi di sekitar TKP untuk mengetahui motif tewasnya pria itu. Sementara jasadnya dibawa ke kamar jenazah RSBP Batam guna kepentingan visum atau otopsi," kata Andi. BatamTribun
Jasad Whisky ditemukan pertama kali oleh Antoni, loper koran. Antoni menyebutkan, saat menjajakan koran yang dipegangnya keliling Pasar Aviari, matanya memandang sosok pria tergantung di pohon akasia.
Dia pun langsung memanggil warga sekitar untuk melihat jelas sosok pria itu. Sebagian warga pun langsung melaporkan kejadian ini kepada Polsek Batu Aji.
"Saya kaget, setelah melihat pria tergantung di pohon ternyata pedagang keripik keliling di Pasar Aviari. Meski kenal, saya tak pernah ngobrol hanya menyapa saja," ujar Antoni kepada Tribun Batam sambil membawa koran, Rabu (6/11/2013).
Dengan ditemukan jasad pria yang tergantung di pohon itu membuat warga Batu Aji, yang mau pergi kerja dan ke Pasar Aviari mendadak heboh.
Jasad pria yang tergantung di pohon dekat drainase di belakang baliho dengan tangan kirinya masuk kantong celana, menjadi tontonan warga.
Bahkan saat dilakukan evakuasi oleh tim identifikasi Polresta Barelang, warga makin ramai dan berusaha untuk melihat dari dekat. Dari jasad pria itu, ditemukan KTP dalam saku celana atas nama Whisky Algoro kelahiran Lempur Tengah, Kerinci, Jambi, 7 Juli 1991.
Pria ini memiliki ciri-ciri tinggi kurang lebih 160 centimeter, rambut pendek lurus, kulit sawo matang, dengan mengenakan baju kaos warna putih coklat, dan celana panjang training warna hitam biru.
Selain itu polisi juga menemukan gunting, tali, sandal dan sebuah tas berisi pakian yang diduga milik korban. Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti apa motif pria itu mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri.
Kapolsek Batuaji, Kompol Ardiyanto melalui kanit reskrim Iptu Andi menyebutkan, setelah menerima laporan dari warga, dirinya bersama beberapa anggota Polsek Batuaji dan tim identifikasi langsung melakukan evakuasi. Pria itu, tewas gantung diri dengan menggunakan tali nilon warna coklat kurang lebih 2 meter.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan mencari saksi-saksi di sekitar TKP untuk mengetahui motif tewasnya pria itu. Sementara jasadnya dibawa ke kamar jenazah RSBP Batam guna kepentingan visum atau otopsi," kata Andi. BatamTribun
