Curang, Peserta Tes CPNS Langsung Dicoret
kerinciilok.com - Senin, 29 Juli 2013
Sistem Ujian Online, Antisipasi Pendaftar Ganda
JAKARTA -
Ujian calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2013 untuk pelamar umum
menggunakan sistem computer assisted test (CAT) yang berbasis online.
Dengan sistem digital itu, potensi pendaftar ganda dan melamar di lintas
instansi cukup besar. Panitia berupaya mencegah kecurangan tadi dengan
sejumlah cara. Pelaksanaan tes rekrutmen CPNS baru dengan sistem CAT
secara massal ini baru dijalankan pertama kali tahun ini. Sebelumnya
hanya instansi tertentu yang menerapkan sistem CAT. Seperti rekrutmen
CPNS baru di instansi Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Kepala Biro Hukum dan
Humas (Karo Hukmas)Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) M. Imanuddin mengatakan, tantangan
pelaksanaan tes CPNS baru dengan sistem CAT memang besar sekali. "Tetapi
tingkat akuntabilitas dan kredibilitasnya bisa dijaga," kata dia
kemarin. Diantara keunggulan tes dengan sistem CAT ini adalah, peserta
bisa langsung mengetahui hasil tes kompetensi dasar (TKD) ketika selesai
mengerjakan soal ujian. Jika nilai yang dia dapat melebihi ambang batas
atau passing grade, potensi diterima menjadi abdi negeri semakin besar.
Peserta dengan nilai ujian TKD tinggi, berhak maju lagi ke tes
kompetensi bidang (TKB).
Imanuddin menuturkan, ujian dengan sistem online ini memang memiliki
potensi kecurangan peserta yang harus secepatnya diantisipasi. Seperti
adanya pelamar ganda. Skenario pelamar ganda ini adalah, pelamar yang
tidak lulus di ujian resmi akan menyerobot mengikuti ujian lagi di
instansi lain dan waktu berbeda.
"Kami menerapkan sistem keamanan berlapis. Supaya
tidak ada yang mendaftar ganda satu instansi atau di banyak instansi,"
kata dia. Intinya peserta ujian hanya boleh melamar menggunakan satu
akun dan di satu instansi saja.
Diantara sistem keamanan yang bakal diterapkan
adalah keterangan foto dan tanda tangan peserta ujian. Dua tanda
identitas itu akan disimpan di pusat data panitia, sehingga sudah tidak
bisa dipakai untuk berkali-kali oleh pelamar nakal.
"Disamping foto dan tanda tangan, panitia juga
menggunakan data-data unik. Misalnya sidik jari," ujar Imanuddin. Data
sidik jari pelamar ini diambil dari lembar ijazah yang sebelumnya sudah
di-upload pelamar ke server CAT. Dengan sejumlah identitas pribadi tadi,
Imanuddin mengatakan potensi ada pelamar curang bisa ditekan. Jika ada
pelamar yang ketahuan mendaftar ganda, akan langsung dicoret dan
kepesertaannya digugurkan.
Imanuddin menegaskan dalam sistem ujian CAT ini
pelamar hanya bisa ikut sekali ujian. Hanya saja dengan sistem ini,
pelaksanaan ujian dijalankan berkali-kali dalam sejumlah gelombang.
Misalnya dalam sehari dijalankan ujian sebanyak tiga gelombang dan
setiap gelombang terdiri dari 30 sampai 50 peserta ujian. "Jika sehari
bisa sampai empat gelombang, berarti sepekan (enam hari) bisa 24
gelombang," kata dia.
Imanuddin belum mendapatkan informasi instansi
pusat mana saja yang sudah pasti menjalankan ujian dengan sistem CAT.
Dia mengatakan sampai saat ini masih kantor Badan Kepegawaian Negara
(BKN) pusat dan regional yang siap menjalankan ujian dengan sistem CAT.
Jika ada instansi yang belum siap dengan sistem
CAT, ujian CPNS baru untuk pelamar umum dijalankan secara konvensional
dengan sistem lembar jawaban komputer (LJK). "Meskipun dikombinasi
dengan LJK, prinsip Kemen PAN-RB ujian CPNS 2013 pelamar umum wajib
sistem CAT," pungkasnya.
Kuota besar CPNS baru untuk pelamar umum sebanyak
60 ribu kursi. Rinciannya adalah 40 ribu kursi untuk instansi daerah
dan 20 kursi untuk instansi pusat (kementerian/lembaga). Jumlah ini
berpeluang bertambah, karena Kemen PAN-RB mengusulkan penambahan kuota
baru ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).