Kerajaan Sriwijaya. ©blogspot.com

PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin melakukan pertemuan khusus dengan Dewan Pertimbangan Presiden untuk membahas masalah keberadaan Kerajaan Sriwijaya yang baru-baru ini diklaim berada di Jambi. 

Asisten III Setda Sumsel Bidang Kesejahteraan Rakyat Sumsel Ahmad Najib, seperti dikutip Merdeka.com, Jumat mengatakan, Pemerintah Sumatera Selatan tidak mau tinggal diam terkait klaim ahli arkeologi Universitas Indonesia Profesor Agus Aris Munandar yang mengatakan Kerajaan Sriwijaya terletak di Jambi.

"Jambi kembali mengklaim sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya. Tapi, kita tak mau tinggal diam. Beberapa waktu yang lalu, Pak Gubernur bertemu dengan Wantimpres membahas kisruh itu," kata dia.

Menurut Ahmad, pihaknya kembali mendapat klaim dari Provinsi Jambi bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya ada di Bumi Sepucuk Jambi.
"Sudah jelas dan semua orang tahu kalau Kerajaan Sriwijaya di Sumsel bukan di Jambi. Kalaupun di sana ada situs juga, itu menandakan Kerajaan Sriwijaya menguasai Nusantara bahkan di Asia Tenggara," pungkasnya.

Seperti diketahui, Guru Besar Arkeologi Universitas indonesia (UI) Profesor Agus Aris Munandar mengatakan Kerajaan Sriwijaya diduga berada di kawasan Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Sebab baru-baru ini timnya menemukan jejak-jejak peninggalan kerajaan bahari tua, sebelum Majapahit berdiri di Mojokerto, Jawa Timur.

"Kami menemukan sisa-sisa peninggalan Kerajaan Sriwijaya serta petirtaan berupa sumur di Situs Kedaton, Kawasan Cagar Budaya Muaro Jambi, oleh 43 mahasiswa dan 5 dosen pembimbing yang tergabung dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Arkeologi Universitas Indonesia (UI) pada 16-28 Juni 2013," kata Agus Aris di Depok, Jumat (12/7).

sumber : harianjambi.com