Virus HIV Hancurkan 95% Sel Imun dengan 'Efek Penonton'
kerinciilok.com - Jumat, 20 Desember 2013
Kerinciilok.com -Para ilmuwan telah menemukan bahwa virus HIV --yang menyebabkan AIDS--
menghancurkan sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi sejumlah kecil
sel-sel yang menciptakan jalan untuk mengkonsumsi sel-sel di dekatnya.
Penemuan ini dapat mengarah pada pengobatan-pengobatan yang dapat
meredam aktivitas penyakit.
Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa HIV membentuk semacam
pabrik-pabrik biologi kecil di dalam sel-sel pelindung tubuh CD-4 T,
menghasilkan jutaan tiruan yang pada akhirnya mengarah pada kehancuran
destruktif sistem imunitas. Sampai saat ini, para peneliti belum
memahami bagaimana virus itu dapat begitu agresif.
Ternyata HIV, yang hanya menyerang sejumlah kecil sel T pada awalnya,
menghancurkan sekitar 95 persen sel-sel imunitas melalui sebuah proses
yang dikenal sebagai 'efek penonton'. Warner Greene, kepala departemen
virologi dan imunologi di Gladstone Institutes, California, Amerika
Serikat, mengatakan sel-sel penonton yang ada di sekeliling sel-sel yang
terinfeksi HIV menyerah pada kematian yang parah.
"Sebagian besar sel-sel CD4-T pada infeksi HIV mati bukan karena efek
racun dari virus tersebut, namun karena respon imunitas melawan virus
tersebut. Jadi penurunan jumlah sel CD4 lebih sebagai bunuh diri
dibandingkan pembunuhan," ujar Greene.
Para ilmuwan Gladstone telah menemukan bahwa sel-sel penonton mengalami
peradangan masif, melepaskan suatu protein yang disebut capcaisin-1 yang
menarik sel-sel T sistem imunitas lain ke lokasi infeksi untuk mencoba
memadamkan "api" tersebut. Namun sel-sel baru menjadi terbakar atau
meradang dan mematikan dirinya. Hal tersebut ternyata merupakan kabar
baik bahwa peradangan dapat dipadamkan dengan senyawa-senyawa obat yang
sudah ada.
Greene mengatakan, para peneliti telah menguji tiga agen di
laboratorium, termasuk salah satunya yang dikembangkan untuk mengobati
epilepsi. Ia mengatakan bahwa tiga senyawa obat telah bekerja dengan
baik untuk mengatasi peradangan.
Meski obat-obat anti-peradangan tidak dapat menyembuhkan virus AIDS,
Greene mengatakan virus obat anti-peradangan berpotensi meredam penyakit
yang dihadapi sekitar 16 juta orang di dunia yang tidak dapat mengakses
obat antiretroviral.
Greene juga membayangkan penggunaan senyawa anti-peradangan yang
dikombinasikan dengan obat-obat anti-AIDS. Peradangan tersebut dapat
menyebabkan penyakit jantung dan kanker pada orang-orang dengan HIV pada
usia dini.
Warner Greene dan para koleganya melaporkan temuan mereka dalam jurnal Nature and Science.
Sumber : voa